Rabu, 08 September 2010

Anemia

Anemia

Anemia adalah penyakit yang terjadi karena kekurangan zat besi dan vitamin B12 atau karena pendarahan sehingga jumlah sel darah merah berkurang dan kepekatan hemoglobin dalam darah berada di bawah normal (batasannya bervariasi menurut usia dan jenis kelamin). Penyakit tersebut bisa disebabkan oleh faktor keturunan atau kekurangan asam folat. Apabila tidak segera diatasi, anemia dapat berpotensi menimbulkan serangan jantung. Jika kadar hemoglobin (Hb), yang berperan sebagai pengangkut oksigen dalam darah, berada di bawah batas normal, maka jantung dipaksa bekerja ekstra keras memompa darah untuk menyalurkan oksigen ke seluruh tubuh. Salah satu gejalanya h1i dada terasa berclebar-debar. Apabila keadaan tersebut didj;mikan, lama-lama jantung akan kepayahan dan membengkak.
Gejala-gejala :
a. Pucat di sekitar bibir, mulut, kuku dan bagian dalam kelopak mata
b.  Lelah, lemah, letih, lunglai, lalai, dan mata berkunang-kunang.
c.  Nafas penclek bila berolahraga
d. Pening karena kurangnya oksigen yang mengalir ke otak
e. Sakit di dada akibat kurangnya oksigen yang sampai ke jantung (angina pectoris)
f.  Denyut jantung cepat dan kuat (palpitasi)
g. Kurang selera makan dan kehilangan berat badan.


Tanda-tanda menderita anemia




























Cara kerja klorofil
Kemampuan klorofil dalam menambah kadar sel darah merah (mencegah anemia) disebabkan karena struktur klorofil sangat mirip dengan struktur hemin dalam sel darah merah (hemoglobin) sehingga secara biologis klorofil mudah diubah menjadi hemoglobin. Mekanisme pengubahannya belum dapat dirunut secara ilmiah.
Kemiripan dalam struktur itu menimbulkan kemiripan fungsi kedua senyawa tersebut dalam tubuh, misalnya dalam menambah kadar sel darah merah (mencegah anemia). Dengan mengkonsumsi klorofil, jumlah sel darah merah dapat meningkat sehingga pasokan energi dalam tubuh juga akan terjamin.
Seorang peneliti kimia bernama Franz Miller menganjurkan penggunaan klorofil sebagai obat istimewa untuk mengatasi anemia. Keberadaan klorofil dapat memperbaiki kondisi kesehatan yang buruk serta dapat menurunkan tekanan darah tinggi. Hasil penelitian Kephart (1955) juga menunjukkan bahwa pemanfaatan klorofil pada penderita anemia memungkinkan usus kecil untuk meningkatkan penyerapan unsur besi dari makanan sehingga produksi sel darah merah meningkat.

Jumat, 23 Juli 2010

ASMA

Penyakit Asma

DEFINISI
Penyakit asma (Bronchial asthma; Exercise-induced asthma) adalah suatu keadaan dimana saluran nafas mengalami penyempitan karena hiperaktivitas terhadap rangsangan tertentu, yang menyebabkan peradangan; penyempitan ini bersifat sementara.

PENYEBAB
Pada penderita asma, penyempitan saluran pernafasan merupakan respon terhadap rangsangan yang pada paru-paru normal tidak akan mempengaruhi saluran pernafasan. Penyempitan ini menjadi penyabab asma dapat dipicu oleh berbagai rangsangan, seperti serbuk sari, debu, bulu binatang, asap, udara dingin dan olahraga.
Pada suatu serangan asma, otot polos dari bronki mengalami kejang dan jaringan yang melapisi saluran udara mengalami pembengkakan karena adanya peradangan dan pelepasan lendir ke dalam saluran udara. Hal ini akan memperkecil diameter dari saluran udara (disebut bronkokonstriksi) dan penyempitan ini menyebabkan penderita harus berusaha sekuat tenaga supaya dapat bernafas.
Sel-sel tertentu di dalam saluran udara (terutama sel mast) diduga bertanggungjawab terhadap awal mula terjadinya penyempitan ini. Sel mast di sepanjang bronki melepaskan bahan seperti histamin dan leukotrien yang menyebabkan terjadinya:
- kontraksi otot polos
- peningkatan pembentukan lendir
- perpindahan sel darah putih tertentu ke bronki.
Sel mast mengeluarkan bahan tersebut sebagai respon terhadap sesuatu yang mereka kenal sebagai benda asing (alergen), seperti serbuk sari, debu halus yang terdapat di dalam rumah atau bulu binatang.
Tetapi asma juga bisa terjadi pada beberapa orang tanpa alergi tertentu. Reaksi yang sama terjadi jika orang tersebut melakukan olah raga atau berada dalam cuaca dingin.
Stres dan kecemasan juga bisa memicu dilepaskannya histamin dan leukotrien.
Sel lainnya (eosnofil) yang ditemukan di dalam saluran udara penderita asma melepaskan bahan lainnya (juga leukotrien), yang juga menyebabkan penyempitan saluran udara.
 
GEJALA
 Frekuensi dan beratnya serangan asma bervariasi. Beberapa penderita lebih sering terbebas dari gejala asma dan hanya mengalami serangan serangan sesak nafas yang singkat dan ringan, yang terjadi sewaktu-waktu. Penderita lainnya hampir selalu mengalami batuk dan mengi (bengek) serta mengalami serangan hebat setelah menderita suatu infeksi virus, olah raga atau setelah terpapar oleh alergen maupun iritan. Menangis atau tertawa keras juga bisa menyebabkan timbulnya gejala.
Suatu serangan asma dapat terjadi secara tiba-tiba ditandai dengan nafas yang berbunyi (wheezing, mengi, bengek), batuk dan sesak nafas. Bunyi mengi terutama terdengar ketika penderita menghembuskan nafasnya. Di lain waktu, suatu serangan asma terjadi secara perlahan dengan gejala yang secara bertahap semakin memburuk.
Pada kedua keadaan tersebut, yang pertama kali dirasakan oleh seorang penderita asma adalah sesak nafas, batuk atau rasa sesak di dada. Serangan bisa berlangsung dalam beberapa menit atau bisa berlangsung sampai beberapa jam, bahkan selama beberapa hari.
Gejala awal pada anak-anak bisa berupa rasa gatal di dada atau di leher. Batuk kering di malam hari atau ketika melakukan olah raga juga bisa merupakan satu-satunya gejala.
Selama serangan asma, sesak nafas bisa menjadi semakin berat, sehingga timbul rasa cemas. Sebagai reaksi terhadap kecemasan, penderita juga akan mengeluarkan banyak keringat.
Pada serangan yang sangat berat, penderita menjadi sulit untuk berbicara karena sesaknya sangat hebat.
Kebingungan, letargi (keadaan kesadaran yang menurun, dimana penderita seperti tidur lelap, tetapi dapat dibangunkan sebentar kemudian segera tertidur kembali) dan sianosis (kulit tampak kebiruan) merupakan pertanda bahwa persediaan oksigen penderita sangat terbatas dan perlu segera dilakukan pengobatan.
Meskipin telah mengalami serangan yang berat, biasanya penderita akan sembuh sempurna,
Kadang beberapa alveoli (kantong udara di paru-paru) bisa pecah dan menyebabkan udara terkumpul di dalam rongga pleura atau menyebabkan udara terkumpul di sekitar organ dada. Hal ini akan memperburuk sesak yang dirasakan oleh penderita.

DIAGNOSA
Diagnosa asma ditegakkan berdasarkan gejala asma yang khas.
Untuk memperkuat diagnosa asma bisa dilakukan pemeriksaan spirometri berulang. Spirometri juga digunakan untuk menilai beratnya penyumbatan saluran udara dan untuk memantau pengobatan.
Menentukan faktor pemicu asma seringkali tidak mudah. Tes kulit alergi bisa membantu menentukan alergen yang memicu timbulnya gejala asma.
Jika diagnosisnya masih meragukan atau jika dirasa sangat penting untuk mengetahui faktor pemicu terjadinya asma, maka bisa dilakukan bronchial challenge test.